Gue gak tau harus ngomong apa lagi untuk mengungkapkan bagaimana beruntungnya gue bisa mengikuti training di Saint Petersburg, Rusia. Satu kata buat menggambarkan Saint Peterburg: DINGIN. Tapi sebelum gue menuju ke topik itu, mari kita balik lagi ke beberapa bulan yang lalu.
Ceritanya sekitar bulan Mei, tepat ketika gue lagi diklat CPNS di Pusbindiklat Peneliti LIPI, gue mempresentasikan rancangan aktualisasi gue yang akan gue lakukan selama off campus di puslit gue, P2LD. Paginya kepala puslit gue yang juga mentor gue dalam program aktualisasi ini, Pak Augy, share link ttg training di Rusia mengenai polymetallic nodules. Gue cuma baca sekilas karena gue lagi sibuk mempersiapkan presentasi gue. Dan lagi, gue belum pernah melamar untuk mengikuti training internasional. Jadi gue merasa pesimis gue bisa lolos untuk seleksinya. Alhamdulillahnya, gue berhasil mempresentasikan rancangan gue yang berjudul Potensi Migas dan Mineral di Perairan Kawasan Timur Indonesia dan dinyatakan rancangan gue menarik untuk dilakukan oleh mentor (Dr. Augy Syahailatua), coach (Prof. Dr. Gadis Sri Haryani), dan penguji (Prof. Dr. Dwi Eny Djoko Setyono). Melihat tema aktualisasi gue yang setopik dengan pelatihan tersebut, Pak Augy menyemangati gue untuk mencoba melamar. Akhirnya selama tiga kemudian gue mencoba untuk mengisi formulir aplikasi semenarik mungkin dan memohon bantuan Pak Augy untuk mengisi formulir nominasi. Gue mengisi apa adanya, karena memang gue baru tahun ini terjun ke dunia penelitian dan dunia mineral laut dalam. Gue mengisi sebaik mungkin dan mencoba untuk menyetel ekspektasi gue serendah mungkin karena gue nggak terlalu berharap. Biarpun demikian, gue selalu berdoa bahwa gue ingin mengikuti pelatihan ini karena sangat membantu gue untuk langkah gue selanjutnya.
Tak dinyana, setelah lebaran (pertengahan Juni), ketika gue naik kereta menuju ke Jakarta untuk kemudian disambung ke Ambon, gue mendapatkan email balasan dari pihak International Seabed Authority (ISA) dan JSC Yuzhmorgeologiya yang menyatakan bahwa gue diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini. Selama beberapa saat gue hanya bisa terdiam dan merasa gak percaya dengan apa yang gue baca.
Gerak cepat ke beberapa minggu berikutnya hingga tiga hari yang lalu, gue mendapatkan tugas baru selain tugas aktualisasi, yaitu mempersiapkan persyaratan yang dibutuhkan untuk gue mengikuti training itu seperti tes medis untuk mendapatkan seafarer medical certificate (SMC), mendaftar asuransi, dan mengajukan visa. Dari ketiga dokumen itu, yang paling mendebarkan bagi gue adalah tes medis untuk SMC. Gue tau mata gue punya sedikit defisiensi warna dan gue sangat takut gue gak mendapatkan SMC ini karena tes mata adalah salah satu tes yang musti gue ikuti. Benar saja, kolom "apakah kedua mata memenuhi standar dalam melihat warna?" gue dijawab "tidak" oleh dokter. Beruntung, gue tetap dinyatakan fit untuk berlayar karena tugas utama gue bukan sebagai kru kapal yang sangat riskan jika terdapat defisiensi dalam mata.
Lanjut hingga hari Jumat kemarin, gue memulai perjalanan gue ke Rusia dari Indramayu. Gue berangkat pagi dan siangnya di Jakarta untuk mengambil visa di kedubes Rusia. Malamnya gue ke bandara dan melakukan perjalanan udara selama total 16 jam dan transit selama 4 jam. Gak banyak yang bisa gue lakukan di pesawat selain tidur, mendengarkan musik, dan film. Beruntung siang hari sebelumnya gue bela-belain beli konverter audio dari headset 3.5" ke audio jack yang di pesawat sehingga gue bisa mendengarkan musik dan menonton film dengan suara yang lumayan.
Setelah bertemu dengan Arterm dan Natalia, gue bersama teman gue yang terpilih untuk mengikuti pelatihan ini diantar menuju hotel yang berada di Vasileostrovsky District. Sengaja Natalia memilih jalan dalam kota agar kami bisa melihat keindahan kota Saint Petersburg. Kecantikan kota Saint Petersburg membuat gue kepincut dan sampai lupa untuk mengabadikannya.
Pagi tadi sehabis sarapan kami berkeliling sebentar dengan berjalan kaki untuk melihat kota ini dari dekat. Inilah hasil foto kami.
Pagi tadi sehabis sarapan kami berkeliling sebentar dengan berjalan kaki untuk melihat kota ini dari dekat. Inilah hasil foto kami.
Empat dari enam orang yang mengikuti training ini (image credit: Dolores) |
Reka Neva dengan Blagoveshchenskiy brdige di kejauhan (captured with Sony Xperia XZ1) |
Blagoveshchenskiy bridge (captured with Sony Xperia XZ1) |
Blagoveshchenskiy bridge (captured with Sony Xperia XZ1) |
Salah satu taman di New Holland Island, St. Petersburg (captured with Sony Xperia XZ1) |
Salah satu sisi Moyka River yang memisahkan New Holland Island dengan daratan utama (captured with Sony Xperia XZ1) |
0 komentar:
Post a Comment