Makan, makan, makan... Habis tuh sekitar jam 11 tepat, kami semua naik ke atas buat ngelanjutin kuliah Geodinamika. Lantai satu dan lantai dua tidak terjadi apa-apa. Dan berhasil kami lewati tanpa kejadian yang mengerikan. (Ceritanya, ini adalah petualangan di gedung horor yang ditinggalin pemiliknya berabad-abad, dan kami disuruh untuk mengadakan pengusiran roh jahat, gedungnya mo dijadikan rumah bordil).
Begitu nyampe di lantai tiga, perasaan kami berlima sudah tidak enak lagi. Entah kenapa. Sepertinya ada bau-bau gak jelas. Yang jelas kelima temen gue gak ada yang mo buka pintu masuk yang di atasnya ada tulisan "KAMAR MAYAT'. Karena gue yang paling jentel (Ing: Gentle)di sini, gue akhirnya yang memutuskan untuk membuka.
And you know what? Aroma mistis langsung menusuk ke semua panca indera kami. Dan itu terjadi secara tiba-tiba. Kami semua tidak pernah menyangka itu akan terjadi dalam usia kami yang masih muda ini. Akhirnya kami berenam memberanikan diri masuk. Gue berada di depan.
Setelah beberapa langkah masuk Gue melihat seseorang ibu-ibu berjalan (?) gontai menghampiri kami (gue?). Wajahnya yang dipenuhi rasa 'haus dara' menyapu seluruh tubuh kami berenam. Spontan kami berlima merinding dibuatnya. Hening. Suara debur ombak di bawah hanyalah satu-satunya yang terdengar. Gue yang berada di depan sudah bisa menebak-nebak apa yang bakal dilakukan oleh makhluk itu kepada kami berenam. Dan gue merasa umur kami berenam bakal pendek.
"Berani-beraninya kalian datang ke tempatku," imajinasiku tentang kata-kata ibu itu terdengar menggema.
Setelah itu Gue hanya bisa mendengar jerit kesakitan yang keluar dari mulut kami berenam. Dan gelap. Tidak ada cahaya.
Tiba-tiba...
"Kamu anak dua ribu sembilan ya?"
Omaigat. Ternyata gue berhalusinasi. Ternyata gue cuma berkhayal. Ternyata yang dirasakan oleh kami berenam hanyalah fatamorgana. Ternyata gedung yang kami kira sudah ditinggal pemiliknya berabad-abad itu adalah Gedung Fisika. Ternyata tulisan KAMAR MAYAT itu setelah Gue lihat lagi adalah tulisan GEOPHYSICS SUB DEPARTMENT. Ternyata bau-bau gak enak yang kami rasakan berenam dari klaster sampai lantai 3 itu adalah baunya Anang yang gak mandi 3 hari. Ternyata ibu-ibu yang gue lihat adalah Mbak Ana, karyawan di prodi geofisika.
Dan fakta yang paling mencengangkan adalah, GUE DIANGGAP ANAK ANGKATAN 2009 sama Mbak Ana. Gue juga gak tau apakah ini berita baik atau berita buruk. Gue sadar satu hal, kadang kita melupakan penilaian seseorang terhadap diri kita. Terlalu sibuk menilai diri kita dari kacamata sendiri. Huff..
4 komentar:
Wah lha kowe cilik menthik ngono koq.
Bukan masalah postur tubuh bro.. Ini masalah muka.. Hheehehe..
berarti ente lulusnya ntar barengan sama anak 2009. bu ana udah punya firasat tuh keknya...
udah, tabah aja.. hahaha..
@nahdhi: aku melu ngguyu ae, dab.. hehe..
@morishige wah.. wah.. Mas.. Jangan gitu dong Mas.. Semoga firasat Bu Ana meleset..
Post a Comment